Proses Pemintalan Benang Tekstil (Spinning) - pada postingan sebelumnya kita sudah membahas tentang proses pembuatan kain, pada artikel kali ini kita akan membahas proses benang pintal dan sifat benang nya.
Benang merupakan salah satu bahan utama dalam pembuatan kain tenun, benang itu sendiri terbuat dari serat-serat yang dikumpulkan dan digabungkan menjadi seperti tali yang memanjang.
Pengertian Benang adalah Susunan yang terdiri dari serat-serat staple yang dibuat dengan cara menarik sedikit demi sedikit dan diberi antihan sehingga menjadi untaian yang kontinyu.
Baca juga: Sistem Penggintiran Naik dan Penggintiran Turun Benang
Proses Pemintalan Benang Tekstil (Spinning)
Proses Pemintalan
Blowing
Terjadi pembukaan serat, pembersihan, dan pencampuran serat → menjadi lap. Pada mesin ini yang pertama di lalui oleh material serat, gumpalan-gumpalan serat mengalami pembukaan dan pembersihan.
Jika dilihat dari fungsinya mesin blowing ini mempunyai fungsi sebagai Mesin Pembuka (opening) dan sebagai Mesin Pencampur (mixing). Prinsip kerja mesin tersebut adalah mesin berjalan disamping lay down dan membuka atau menghisap kapas yang ada dilay down 1.2mm atau sesuai program yang diset pada mesin tersebut.
Mesin ini akan berjalan sepanjang Lay Down yang telah terpasang (62 Bales Polyester) sehingga terjadi pencampuran yang merata. Material yang dibuka dan dihisap dikirimkan ke mesin berikutnya melalui sebuah kanal dan pipa.
Carding
Terjadi pembersihan, penguraian serat, dan pemisahan serat panjang dan pendek → merubah lap menjadi sliver.
Mesin Carding ini adalah salah satu mesin yang memegang peran penting sekali dalam menentukan quality hasil produksi dalam suatu pabrik pemintalan.
Pada mesin ini massa fibre diuraikan menjadi serat-serat tunggal dengan cara penggarukan antara wire yang berbentuk gerigi kecil dan jarum-jarum yang banyak disebut dengan Top Flat. Serat-serat yang telah melalui proses penggarukan tersebut akan mengakibatkan serat menjadi sejajar satu dengan yang
lain.
Fungsi Mesin Carding:
Mesin Carding ini adalah salah satu mesin yang memegang peran penting sekali dalam menentukan quality hasil produksi dalam suatu pabrik pemintalan.
Pada mesin ini massa fibre diuraikan menjadi serat-serat tunggal dengan cara penggarukan antara wire yang berbentuk gerigi kecil dan jarum-jarum yang banyak disebut dengan Top Flat. Serat-serat yang telah melalui proses penggarukan tersebut akan mengakibatkan serat menjadi sejajar satu dengan yang
lain.
Baca juga: Jenis Anyaman Dasar Pada Kain Tenun
Fungsi Mesin Carding:
- Carding Action : Proses penggarukan serat diantara dua bagian permukaan yang tajam yang mempunyai kecepatan yang berbeda.
- Pembersihan : Pada prses ini kotoran-kotoran akan dbuang melalui saringan akibat adanya pemukulan serat oleh sebuah alat yang di sebut dengan Takenn dan dengan adanya gaya centrifugal kotoran-kotoran akan terlepas dari serat-serat.
- Pemisahan serat pendek : Pada proses ini serat-serat pendek (serat yang patah) pada peroses sebelumnya sebagian akan terbuang dan di pisahkan sewaktu adanya pembentukan Top Flat.
- Pembentukan Sliver : Serat individu yang telah melalui proses-proses pembentukan akan membentuk seperti lapisan tipis dn lembut slebar mesin carding tersebut dan ini dikumpulkan dan disaukan menjadi ali yang besar dan getas yang di sebut dengan sliver dan akan di tumpuk pada sebuah drum yang besar yang berdiameter 40 yang di sebut dengan Can Carding.
- Drafting : adalah proses penarikan. Penarikan yang terjadi disini adalah sekitar 0 sampai 100 kali dengan mengabaikan jumlah waste yang dibuang.
Drawing
Terjadi proses perangkapan, penarikan, dan peregangan → sliver lebih rata. Mesin ini merupakan mesin yang memperoses sliver hasil dari mesin carding dengan cara merangkap dan menarik (Drawing) sesuai dengan no yang di kehendaki.
Adapun tujuan dan prinsip kerja mesin tersebut adalah:
- Untuk memproses merangkap sliver carding dan mendraftnya dengan tujuan mendapatkn sliver yang rata
- Quality sliver yang dihasilkan dari setiap mesin carding tidak akan sama antara satu mesin dengan mesin yang lain baik itu berupa ketebalan ataupun jumlah Nep setiap gramnya. Untuk mendapatkan hasil yang rata maka sliver hasil mesin carding tersebut diproses lagi di mesin drawing, dimana beberapa sliver hasil dari carding disatukan dan di Draft menjadi nomer tertentu sehingga kekurangan/ kelemahan dari satu sliver akan tertutupi oleh sliver lainnya.
Fungsi mesin Drawing adalah:
- Perangkapan, dimaksudkan untuk menutupi kelemahan-kelemahan sliver Yang dihasilkan oleh satu mesin carding terhadap sliver hasil mesin carding yang lain. Biasanya perangkapan dilakukan antara 6-8 sliver.
- Sliver carding yang jumlahnya 6-8 disatukan ditarik (draft) oleh 3 pasang roll penarik yang kecepatan permulaannya berbeda. Makin kedepan kecepatan pasangan roll tersebut makin tinggi. Akibatnya adanya perbedaan kecepatan tersebut akan terjadi penarikan dan sekaligus persejajaran yang sempurna terhadap sliver.
Baca juga: Penggintiran Benang dalam Industri Tekstil
Combing
Terjadi proses pemisahan kotoran, pemisahan serat pendek, pelurusan, dan pensejajaran serat. Proses combing bertujuan menghilangkan serat-serat pendek, meluruskan dan mensejajarkan serat-serat panjang serta menghilangkan nep dan untuk mendapatkan benang yang bermutu tinggi.
Sesudah mengalami proses pada mesin carding, terlebih dahulu diproses pada mesin combing dimana serat yang pendek dipisahkan dengan jalan penyisiran. Benang yang dibuat melalui proses combing mempunyai keunggulan yaitu frekuensi patah benang dalam proses pemintalan lebih sedikit, persentase kerataan lebih tinggi dan kekuatan benang lebih besar.
Input proses combing adalah serat alami (kapas) yang mempunyai karakteristik panjang tidak rata dan sebagian besar mengandung serat pendek. Melalui proses combing serat-serat yang pendek dipisahkan dari serat-serat panjang. Adapun output proses combing adalah sliver combing yang merupakan kumpulan serat panjang.
Sliver combing merupakan input bagi proses pembuatan benang berikutnya yaitu proses mixing. Pada proses mixing, sliver combing akan digabung dengan sliver dari polyester yaitu sliver pre drawing frame 2 dengan perbandingan tertentu.
Misalnya untuk pembuatan benang TC45 perbandingan sliver combing dan sliver pre drawing frame 2 adalah 35% dan 65%. Jika perbandingannya tidak sesuai aturan, maka benang yang dihasilkan sulit dipasarkan karena nomer benang tidak sesuai pesanan.
Sesudah mengalami proses pada mesin carding, terlebih dahulu diproses pada mesin combing dimana serat yang pendek dipisahkan dengan jalan penyisiran. Benang yang dibuat melalui proses combing mempunyai keunggulan yaitu frekuensi patah benang dalam proses pemintalan lebih sedikit, persentase kerataan lebih tinggi dan kekuatan benang lebih besar.
Input proses combing adalah serat alami (kapas) yang mempunyai karakteristik panjang tidak rata dan sebagian besar mengandung serat pendek. Melalui proses combing serat-serat yang pendek dipisahkan dari serat-serat panjang. Adapun output proses combing adalah sliver combing yang merupakan kumpulan serat panjang.
Sliver combing merupakan input bagi proses pembuatan benang berikutnya yaitu proses mixing. Pada proses mixing, sliver combing akan digabung dengan sliver dari polyester yaitu sliver pre drawing frame 2 dengan perbandingan tertentu.
Misalnya untuk pembuatan benang TC45 perbandingan sliver combing dan sliver pre drawing frame 2 adalah 35% dan 65%. Jika perbandingannya tidak sesuai aturan, maka benang yang dihasilkan sulit dipasarkan karena nomer benang tidak sesuai pesanan.
Roving
Proses penarikan, pemberian antihan, dan penggulungan. Roving adalah suatu mesin yang memproses sliver hasil mesin drawing menjadi roving dengan ukuran tertentu.
Fungsi dan Prinsip Kerja Mesin Roving:
Fungsi utama adalah menarik (Drafting) Sliver dan memberi gintiran (pilihan) dan menggulung dalam bobbin sehingga memudahkan proses selanjutnya.
Bagian-bagian terpenting dari mesin Roving:
1. Drafting SistemMesin ini terdiri dari tiga button roller, dua buah Top Roller dan satu set Creadle. Kedua Top Rolles dan Creadle tersebut adalah merupakan bagian dari pendulum Arm yang dipasang sebagai alat Drafting pada mesin tersebut. Sebagai pengantar Sliver pada saat Drafting terjadi, mesin tersebut di lengkapi dengan dua Condensor dan satu Floating Condensor sehingga proses Drafting berjalan dengan baik.
2. Penggintiran (Pemberian Twist)Twist yang di berikan oleh mesin tersebut tidak etrlalu besar hanya sekedar agar Roving yang dihasilkan cukup kuat waktu ada proses di Ring Frame. Alat yang dipakai saat pemberian Twist tersebut adalah Flyeer dimana pada ujung atas Flyeer tersebut dipasang Twist Cap yang berfungsi sebagai penambah Twist palsu terhadap Rovig yang di proses, sehingga proses roving bias berjalan dengan baik.
3. PenggulunganPenggulungan yang terjadi pada mesin Simplex adalah adanyaperbedaan antara kecepatan bobbin dan kecepatan Flyeer.
1. Drafting SistemMesin ini terdiri dari tiga button roller, dua buah Top Roller dan satu set Creadle. Kedua Top Rolles dan Creadle tersebut adalah merupakan bagian dari pendulum Arm yang dipasang sebagai alat Drafting pada mesin tersebut. Sebagai pengantar Sliver pada saat Drafting terjadi, mesin tersebut di lengkapi dengan dua Condensor dan satu Floating Condensor sehingga proses Drafting berjalan dengan baik.
2. Penggintiran (Pemberian Twist)Twist yang di berikan oleh mesin tersebut tidak etrlalu besar hanya sekedar agar Roving yang dihasilkan cukup kuat waktu ada proses di Ring Frame. Alat yang dipakai saat pemberian Twist tersebut adalah Flyeer dimana pada ujung atas Flyeer tersebut dipasang Twist Cap yang berfungsi sebagai penambah Twist palsu terhadap Rovig yang di proses, sehingga proses roving bias berjalan dengan baik.
3. PenggulunganPenggulungan yang terjadi pada mesin Simplex adalah adanyaperbedaan antara kecepatan bobbin dan kecepatan Flyeer.
Baca juga: Pengertian Sistem Penyambungan Benang
Spinning
Terjadi proses penarikan, pemberian antihan, dan penggulungan → benang dalam bentuk cop. Spinning adalah suatu mesin yang memproses material roving yang dihasilkan mesin Roving menjadi benang single sesuai dengan nomor tertentu.
Tujuan dan prinsip kerja mesin Ring Spinning:
Mesin Ring Frame dibuat untuk memproses material berupa roving
menjadi benang tunggal. Pada mesin inilah terjadi proses pemintalan yang sesungguhnya dimana roving yang disiapkan ditarik menjadi massa serat yang halus sesuai dengan nomor yang dikehendaki dan memberi twist (pilihan) sesuai dengan kegunaan atau untuk apa benang itu dibuat.
Benang yang telah diberi twist lalu digulung pada bobbin (cop) dan untuk selanjutnya dikirim ke mesin berikutnya. Dalam menentukan besarnya suatu pabrik biasanya dinyatakan dengan berapa banyaknya jumlah spindle Ring Spinning (mata pintal) dari pabrik
tersebut.
Dan untuk menentukan effectivitas suatu pabrik selalu diukur dengan berapa gram produksi spindle Ring Spinning tersebut dalam 8 jam berproduksi dan efficiency yang didapat.
Dilihat dari proses yang terjadi dan pengelompokan part yang dilalui maka proses spinning (Pemintalan) bisa dibagi menjadi 4 bagian, yaitu :
- Penyuapan
- Drafting
- Twist
- Penggulungan
Winding
Penggulungan menjadi bentuk gulungan lebih besar dan menghilangkan benang yang lemah dan tidak rata. Winding adalah suatu mesin yang memproses atau merubah (memindahkan) gulungan benang dari bobbin Ring Spinning menjadi gulungan besar yang berbentuk Cones.
Tujuan dan prinsip kerja Mesin Winding:
Benang yang diproses di Ring Spinning adalah benang dalam bentuk cap pada gulungan kecil dengan berat antara 54-76grm/bobbin. Gulungan kecil ini oleh mesin winding dipindahkan menjadi gulungan besar yang beratnya berkisar antara 1.9 sampai dengan 30kg/cones.
Pada saat proses pemindahan gulungan benang itu juga dibersihkan dari benang-benang abnormal dengan cara melewatkan benang tersebut melalui alat sensor yang disebut Yam Clearer. Yam
Clearer ini bisa disetting sesuai dengan tujuan benang yang diproses.
Tinggi rendahnya effisiensi mesin ini tergantung dari kualitas benang yang dibuat oleh mesin sebelumnya dan setting clearer yang dipakai pada mesin itu. Di IRT (S/T) Yam Fault (Cacat Benang) menjadi sangat penting sebab itu Clearer harus betul-betul dibuat ketat agar benang yang dihasilkan nantinya bisa lolos dari lobang jarum saat penjahitan.
Tujuan dan prinsip kerja Mesin Winding:
Benang yang diproses di Ring Spinning adalah benang dalam bentuk cap pada gulungan kecil dengan berat antara 54-76grm/bobbin. Gulungan kecil ini oleh mesin winding dipindahkan menjadi gulungan besar yang beratnya berkisar antara 1.9 sampai dengan 30kg/cones.
Pada saat proses pemindahan gulungan benang itu juga dibersihkan dari benang-benang abnormal dengan cara melewatkan benang tersebut melalui alat sensor yang disebut Yam Clearer. Yam
Clearer ini bisa disetting sesuai dengan tujuan benang yang diproses.
Tinggi rendahnya effisiensi mesin ini tergantung dari kualitas benang yang dibuat oleh mesin sebelumnya dan setting clearer yang dipakai pada mesin itu. Di IRT (S/T) Yam Fault (Cacat Benang) menjadi sangat penting sebab itu Clearer harus betul-betul dibuat ketat agar benang yang dihasilkan nantinya bisa lolos dari lobang jarum saat penjahitan.
Baca juga: Pengertian dan Tujuan Pengelosan
Pembuatan Benang Pintal
Benang Combed (Benang Sisir) : Mesin Blowing → Mesin Carding → Mesin Drawing → Mesin Combing → Mesin Roving → Mesin Spinning → Mesin Winding.
Benang Carded (Benang Garu) : Mesin Blowing → Mesin Carding → Mesin Drawing → Mesin Roving → Mesin Spinning → Mesin Winding.
Demikian pembahasan Proses Pemintalan Benang Tekstil (Spinning) dari awal proses pencampuran serat yaitu Blowing hingga akhir proses jadi benang yang siap pakai yaitu Winding.
Semoga artikel ini bermanfaat bagi semua nya dan Terima kasih.
Social Media